TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi meminta tambahan dana untuk program Citarum Harum tahun depan sebanyak Rp 600 miliar.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Kepastian Anggaran Revitalisasi Sungai Citarum
"Setengahnya untuk TNI, setengahnya untuk pembelian (lahan) danau retensi karena (kolam retensi) Cieunteung enggak cukup, pembelian backhoe yang banyak, mesin sampah yang banyak dan pengelolaan sampah,” kata dia di Bandung, Senin, 27 November 2018.
Ridwan Kamil meminta tambahan dana tersebut selaku Komandan Satgas Citarum yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Permintaan dana tersebut disampaikan dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidan Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Pengarah Satgas Citarum di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut Ridwan Kamil, pemerintah sendiri mengurangi pendanaan program Sungai Citarum untuk tahun depan. Bappenas sempat menyebutkan anggaran untuk Citarum pada 2019 menembus Rp 1,3 triliun. Ternyata yang dianggarkan sekitar separuhnya yaitu Rp 700 miliar.
Ridwan Kamil mengatakan, anggaran APBN yang sebagian besar dititipkan di BBWS Citarum itu, di antaranya untuk menuntaskan pembangunan terowongan Curug Jompong yang ditargetkan tuntas tahun depan. Curug Jompong adalah terowongan untuk mengalirkan banjir. Jika rampung 21019, Ridwan memprediksi dampak banjir bakal berkurang.
Pemerintah lewat BBWS Citarum sudah memulai pembangunan 2 terowongan air dengan diameter masing-masing 8 meter di Curug Jompong Kabupaten Bandung sepanjang lebih dari 11 kilometer sebagai pengendali banjir Sungai Citarum. Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan dana yang dikucurkan tahun depan untuk penuntasan pembangunan terowongan tersebut Rp 250 miliar. “Targetnya tahun depan selesai,” kata dia.
Ridwan Kamil juga meminta tambahan dana untuk menambah kolam retensi yang menekan dampak banjir. “Minimal masyarakat bisa melihat kita terus berupaya dengan mengurangi potensi, dengan membuat danau retensi baru, memastikan pengerukan sampah dengan jumlah banyak, pengaliran arus air lewat terowongan. Secara teori sih signifikan berkurang,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, permintaan dana tambahan itu disepakati bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan. Kepastiannya tinggal menunggu keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani.